/*! elementor – v3.14.0 – 26-06-2023 */
.elementor-widget-image{text-align:center}.elementor-widget-image a{display:inline-block}.elementor-widget-image a img[src$=”.svg”]{width:48px}.elementor-widget-image img{vertical-align:middle;display:inline-block}
Start!
/*! elementor – v3.14.0 – 26-06-2023 */
.elementor-heading-title{padding:0;margin:0;line-height:1}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title[class*=elementor-size-]>a{color:inherit;font-size:inherit;line-height:inherit}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-small{font-size:15px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-medium{font-size:19px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-large{font-size:29px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xl{font-size:39px}.elementor-widget-heading .elementor-heading-title.elementor-size-xxl{font-size:59px}
Halo,
Ophie!
Nama Ophie adalah gabungan dari kata “wolf” dan “philosophia” yang memiliki makna peng-gaungan ulang kehidupan berkomunitas dengan kebijaksanaan.
Serigala, baik berjumlah banyak ataupun sedikit, selalu mau dan mampu hidup di komunitas bauran (mixed communities), meskipun mereka menjadi minoritas.
Begitupula filsafat hari ini. Filsafat tak mampu berhenti hanya sebagai ilmu pasif dan kokoh sebagai menara gading. Filsafat harus mampu menjadi menara air sekaligus subjek aktif yang membaurkan dirinya di manapun dia berada.
Ophie adalah manifestasi dari pembelajar tangguh yang tak hanya peduli akan kebutuhan komunitasnya, tetapi juga keberadaan makhluk lainnya.
Agenda & Atribut
Materi
Panduan
PPSMB DIALEKTIKA 2023
Jl. Olahraga, Karang Malang, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281