SDGs
Fakultas Filsafat UGM menyambut kehadiran belasan akademisi dan mahasiswa doktoral dari berbagai negara, Selasa (1/10), untuk belajar tentang peran filsafat dan agama di lanskap dunia yang maju secara teknologi. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Globethics Doctoral School (GDS), program yang diselenggarakan melalui kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dengan Globethics.
Pada sesi GDS yang berlangsung di Fakultas Filsafat, para peserta mengikuti kelas singkat yang diisi oleh dua guru besar Departemen Filsafat Agama, Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M. serta Prof. Drs. M. Mukhtasar Samsyudin, M.Hum., Ph.D of Arts.
Sejalan dengan komitmen untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan para sivitas, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada membentuk Tim Program Kerja Health Promoting University (HPU) melalui Keputusan Dekan Nomor 48/UN1.FFI/KPT/SDM/2024. Tim ini diketuai oleh Kepala Kantor Administrasi Fakultas Filsafat, Zainal Mustofa, S.S., dengan Shoim Mardiyah, S.Fil., M.Sc. sebagai Koordinator Pelatihan, Sarana, dan Prasarana.
Sebagai langkah awal dalam merumuskan rencana aksi dari tim HPU yang baru dibentuk, Fakultas Filsafat menyelenggarakan Workshop Penyusunan Program Kerja HPU, Selasa (17/9) di Ruang Sidang Persatuan. Workshop ini menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Prof. Dra. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D. serta Dr. Supriyati, S.Sos., M.Kes., yang merupakan Ketua dan Sekretaris HPU UGM, untuk memberikan wawasan strategis mengenai pengembangan program HPU.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada kembali menegaskan peran strategisnya dalam mendukung implementasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila, khususnya di lingkup perguruan tinggi.
Sabtu (24/8) lalu tim dosen Fakultas Filsafat mengisi lokakarya Pengembangan Ilmu Kepancasilaan di Perguruan Tinggi yang bertempat di Auditorium Pascasarjana Gedung C Samiadi Universitas PGRI Wiranegara (Uniwara) Pasuruan Jawa Timur dan diikuti dosen berbagai program studi di perguruan tinggi tersebut.
Lokakarya ini diselenggarakan dalam rangka pengabdian masyarakat tim dosen UGM yang terdiri atas Dr. Heri Santoso, M.Hum., Drs. H. Abdul Malik Usman, M.Si., dan Drs. Imam Wahyudi; serta mahasiswa Program Studi S3 Filsafat, Surono, M.A. Kegiatan ini juga menjadi kelanjutan dari kerja sama antara Uniwara dan Fakultas Filsafat UGM yang diinisiasi pada tahun 2023 lalu.
Sejalan dengan komitmen untuk mendukung pelestarian budaya serta kearifan lokal, tim pengabdian Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada menginisiasi pengembangan Sanggar Salareh Nan Jombang di Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sebagai sanggar seni dan literasi budaya berbasis teknologi digital.
Hal ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat oleh tim dosen yang beranggotakan Prof. Armaidy Armawi, Dr. Iva Ariani, dan Shoim Mardiyah, S.Fil., M.Sc., yang telah dimulai pada tahun 2023 lalu. Kegiatan pengabdian difokuskan pada aktivitas pembinaan, pendampingan, serta pelatihan pemanfaatan teknologi informasi, dan peresmian sanggar ini digelar pada Kamis (22/8) lalu.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun ini mencatatkan sejarah baru dengan menerima sebanyak 167 mahasiswa baru untuk tahun akademik ini, menjadikannya penerimaan terbesar sepanjang sejarah fakultas tersebut. Mahasiswa baru ini diterima melalui tiga jalur penerimaan, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan Seleksi Mandiri UGM.
Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., mengungkapkan kebanggaannya atas capaian ini. “Dari 167 mahasiswa baru ini, semuanya memilih Fakultas Filsafat sebagai pilihan pertama. Hal ini menunjukkan bahwa pengenalan serta ketertarikan generasi muda terhadap ilmu filsafat cukup tinggi, dan Fakultas Filsafat UGM menjadi tempat idaman bagi mereka yang ingin serius menekuni studi filsafat,” ujarnya.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali memperlihatkan komitmennya dalam berkontribusi pada masyarakat melalui program pengabdian yang mengedepankan penguatan religiusitas berbasis kearifan lokal.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Tawangsari, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 18 Juli lalu dengan judul “Sinergitas Masyarakat dan Fakultas Filsafat UGM dalam Penguatan Religiusitas Berbasis Local Wisdom di Desa Tawangsari Purbalingga Jawa Tengah.”
“Warga Tawangsari memiliki kekuatan karakter religius yang pertama. Penerapannya perlu dikaitkan dengan hubungan positif dalam berbagai sektor dengan manusia lain,” ujar Fitri Alfariz, S.Fil., M.Phil selaku ketua tim pengabdian yang juga beranggotakan Prof. Dr. Lasiyo, M.A., M.M. serta Dela Khoirul Ainia, S.Fil., M.Phil.
Pagelaran wayang kulit telah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari tradisi peringatan Dies Natalis Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dari tahun ke tahun. Namun ada yang berbeda dari pagelaran wayang yang digelar Senin (19/8) malam. Dalang yang dipilih untuk mementaskan wayang merupakan mahasiswa UGM, yaitu Ki M. Rafì Nur Fauzy. Sinden dan penabuh gamelan yang mengiringi pementasan wayang juga merupakan mahasiswa, yang tergabung dalam Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta (UKJGS) UGM.
Menurut Dekan Fakultas Filsafat, Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., antusiasme para mahasiswa dalam menekuni kesenian tradisional merupakan hal yang menggembirakan, dan oleh karenanya perlu diberikan ruang yang seluas-luasnya. “Ini adalah bukti bahwa generasi muda kita masih memiliki kecintaan yang besar terhadap budaya tradisional. Betapa bangganya kita semua bisa menyaksikan antusiasme kita semua dalam melestarikan dan merayakan kekayaan budaya nusantara,” tuturnya.
Rapat Senat Terbuka yang digelar hari ini (19/8) menandai puncak rangkaian peringatan Dies Natalis ke-57 Fakultas Filsafat yang telah bergulir sejak bulan Mei lalu. Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung Filsafat ini dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG., Ph.D., beserta para dekan fakultas dan sekolah, anggota Senat Fakultas Filsafat, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa.
Dekan Fakultas Filsafat UGM, dalam laporannya, menekankan bahwa usia 57 tahun merupakan tonggak penting yang mencerminkan kedewasaan dan kematangan institusi ini. Perayaan Dies Natalis pun bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga merupakan momentum refleksi atas perjalanan panjang yang telah ditempuh bersama.