• Tentang UGM
  • Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KPI Filsafat
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Filsafat
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Selayang Pandang
    • Sambutan Dekan
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Manajemen
    • Tenaga Pendidik
    • Tenaga Kependidikan
    • Identitas Visual
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Filsafat
      • Magister Filsafat
      • Doktor Filsafat
    • Info Penerimaan
      • Sarjana Filsafat
      • Magister Filsafat
      • Dokter Filsafat
    • Info Akademik
      • Informasi Akademik
      • Akreditasi
      • Panduan Penulisan Tugas Akhir
      • Prosedur Pengajuan Tugas Akhir
      • Fast Track Sarjana-Magister
      • Buku Saku Mahasiswa
      • Herregistrasi
      • Kalender Akademik
      • Jadwal Kuliah
      • Keringanan Pembayaran UKT
      • PPSMB DIALEKTIKA 2023
    • Panduan Akademik
      • Program Sarjana
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Dokumen Mahasiswa
  • Riset/Publikasi
    • Jurnal
    • Kanal Pengetahuan (KPI)
    • Lafinus
    • Pusat Kajian Filsafat Wayang
    • Buku Karya Dosen
  • Fasilitas
    • CDC
    • Dokumen Dosen/Tendik
    • House of Philosophy
    • Konsultasi Psikolog Fakultas Filsafat
  • Zona Integritas
    • Maklumat Pelayanan Publik
    • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Isi Survey Kepuasan
  • Beranda
  • news
  • Great Philosophers Perdana 2022: “Akar Historis Deduksi Catarina Dutilh Novaes”

Great Philosophers Perdana 2022: “Akar Historis Deduksi Catarina Dutilh Novaes”

  • news
  • 17 Februari 2022, 04.34
  • Oleh: opweb.filsafat
  • 0

Ainu Syaja, Mahasiswa S1 Ilmu Filsafat, terlihat rapi dengan kemeja putih serta jas hitam minimalis. Ia bersiap-siap untuk memulai presentasinya, acara perdana Great Philosophers kali ini masih harus dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom pada Rabu (16/2) pagi. Tepat pukul 09.00 WIB, presentasi tersebut akhirnya berlangsung dengan dibuka langsung oleh Dr. Abdul Rokhmat Sairah Z selaku penanggung jawab Perpustakaan Fakultas Filsafat, UGM. Beliau mengapresiasi acara perdana ini meskipun di tengah-tengah situasi pembatasan sosial namun secara esensial berharap tetap mendapatkan inti dari diskusi kali ini.

Selama 45 menit berlangsung, Ainu menjelaskan bahwa pemilihan Catarina Dutilh Novaes sebagai salah seorang tokoh yang diperkenalkan di dalam diskusi ini dilatarbelakangi pengaruh Catarina sebagai salah  seorang figur yang cukup berpengaruh di dalam diskursus sejarah filsafat, khususnya sejarah logika. Dipicu oleh pertanyaan, apa yang dibutuhkan oleh seorang sejarahwan filsafat dalam menginvestigasi sejarah suatu gagasan filosofis tertentu, semisalnya sejarah atas gagasan “Ada”, ketiadaan, atau kesadaran?

Diskusi ini dibuka dengan persoalan yang cukup mendasar di dalam pembacaan teks-teks historis filsafat. Dalam membaca teks historis, selalu terdapat dilema dalam menginterpretasikan teks historis tertentu. Di satu sisi, demi menunjukkan bahwa suatu teks bersifat relevan, diperlukan upaya penerjemahan suatu terminologi-terminologi tertentu ke dalam istilah modern. Di sisi lain, untuk menunjukkan terdapat perbedaan cara berpikir di dalam konteks suatu zaman, diperlukan penghindaran terhadap segala bentuk anakronisme.

Persoalan tersebut dianalogikan sebagai kedua monster dalam mitologi Yunani, yaitu Scylla dan Charybdis. Upaya untuk menghindari Presentisme radikal yang dianalogikan sebagai Scylla akan menyeret seseorang terhadap Antikuarianisme yang dianalogikan sebagai Charybdis. Sebaliknya, upaya untuk menghindari Antikuarianisme yang dianalogikan sebagai Charybdis juga akan mengarahkan seseorang terhadap Presentisme radikal yang dianalogikan sebagai Scylla. Berdasarkan persoalan tersebut, mungkinkah untuk menemukan jalan tengah di antara keduanya?

Lebih lanjut, mengenai telaah pemikiran Catarina, Rangga Kala Mahaswa M.Phil., selaku moderator menggarisbawahi bahwa Catarina menawarkan pendekatan Genealogi Konseptual dalam menganalisis suatu gagasan filosofis selama sesi diskusi. “Berdasarkan pendekatan Genealogi Konseptual yang diaplikasikan dalam hal ini untuk menginvestigasikan konsep Deduksi, ditemukan bahwa Deduksi memuat suatu karakter yang bersifat dialogis. Karakter Dialogis dari deduksi berakar terhadap suatu fungsi, kebutuhan, praktik, serta tujuan tertentu yang melatarbelakangi suatu praktik dialog. Dalam konteks Yunani Kuno, Deduksi lahir atas latar belakang Sosial-Politik  dalam demokrasi Athena yang merefleksikan pentingnya kapabilitas persuasi dan budaya lisan,” pungkas Ainu selaku pemantik diskusi ini. (Mahaswa, 17/2/2022)

Youtube: https://youtu.be/T-nF09SyzZY

Berita Terakhir

  • Fakultas Filsafat UGM Lepas 29 Wisudawan Program Sarjana, 20 Lulus dengan Predikat Cumlaude
    Mei 28, 2025
  • Diskusi Great Philosopher Fakultas Filsafat UGM Bahas Teori Error dalam Moralitas ala J.L. Mackie
    Mei 28, 2025
  • Dukung Persiapan Karier Mahasiswa, Fakultas Filsafat UGM Gelar Workshop LinkedIn
    Mei 21, 2025
  • Philosophy Essay Competition 2025 Resmi Dibuka, Berikut Ketentuan Peserta dan Pengumpulan Karya
    Mei 21, 2025
  • Jadwal Seminar Proposal Sarjana Minggu ke-4 Mei 2025
    Mei 20, 2025
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada

Fakultas Filsafat

Jl. Olahraga , Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telepon: (0274)550068, 6491197, (MKWK/MPK) 557917, Fax. (0274)515368

Email: filsafat@ugm.ac.id

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Struktur Organisasi
  • Visi dan Misi
  • Tenaga Pendidik

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© 2023 Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY