
Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-58, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Pentas Wayang Kulit dengan menghadirkan Ki Bagonk Darmono, S.H. sebagai dalang. Pagelaran yang digelar di Lapangan Fakultas Filsafat UGM pada Jumat malam ini mengangkat lakon “Laire Rahwana” dengan wedharan Sastra Jendra Hayuning Pangruwating Diyu.
Acara ini menjadi salah satu rangkaian perayaan Dies Natalis, yang tidak hanya menghadirkan nuansa budaya Jawa, tetapi juga memperkaya refleksi filosofis dalam bingkai kesenian tradisional. Dekan Fakultas Filsafat, Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., dalam sambutannya menekankan bahwa wayang kulit adalah media pembelajaran penuh makna bagi sivitas akademika.
“Fakultas filsafat di usia yang tidak sedikit ini, malam ini kita mencoba untuk mensyukuri apa yang sudah dikaruniakan. Tentu dengan simbol cerminan pelajaran dari wayang kulit yang nanti akan kita saksikan bersama yang tentu memiliki makna filosofis yang luar biasa,” ungkapnya.
“Nanti teman-teman mahasiswa yang tertarik bisa terus belajar dan menggali makna filosofis dari wayang. Ini menandakan fakultas filsafat ke depan akan terus berusaha menjaga nilai-nilai bangsa Indonesia dengan baik. Terima kasih atas kehadirannya dan mari kita saksikan pagelaran wayang kulit malam ini sampai selesai dan temukan maknanya, kandungan nilainya, yang akan memberikan wawasan cerminan dari kehidupan ini,” lanjut Dekan.
Pagelaran wayang kulit dengan lakon “Laire Rahwana” menghadirkan interpretasi mendalam tentang kelahiran tokoh antagonis pewayangan, yang diperkaya dengan wedharan Sastra Jendra Hayuning Pangruwating Diyu. Kisah ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menjadi sarana refleksi filosofis tentang hakikat hidup, kebaikan, keburukan, serta nilai kemanusiaan.
Antusiasme terlihat dari kehadiran mahasiswa, dosen, alumni, serta masyarakat umum yang memadati lapangan fakultas. Suasana semakin hangat ketika alunan gamelan mengiringi jalannya pertunjukan hingga larut malam.
Melalui pagelaran budaya ini, Fakultas Filsafat UGM menegaskan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya bangsa sekaligus menggali nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, sejalan dengan semangat Dies Natalis ke-58.