Sivitas Fakultas Filsafat UGM yang terdiri atas dosen dan mahasiswa pada bulan ini mulai melakukan rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, pada tanggal 19 Juni lalu.
Kegiatan pengabdian di Kota Singkawang difokuskan pada peningkatan kesejahteraan hidup masyarakat, yaitu melalui aktivitas koperasi yang berkelanjutan. Tim pengabdian menyelenggarakan kegiatan sosialisasi pembentukan koperasi yang mengambil tempat di Desa Nyarumkop, tepatnya di Masjid Al-Fattah, dan diikuti oleh masyarakat sekitar, pengurus, serta tim pengajian masjid.
“Saya meyakini bahwa proses penguatan perekonomian masyarakat dapat dibangun melalui koperasi, dan dimulai dari masjid sebagai ruang sosial kekeluargaan yang emansipatoris,” tutur Dr. Misnal Munir yang memimpin kegiatan sosialisasi.
Kegiatan ini sendiri merupakan kelanjutan dari program pengabdian yang telah dilakukan pada tahun 2023 lalu di wilayah lain di Kota Singkawang, yaitu di Desa Semelagi Kecil. Tim pengabdian kali ini terdiri atas empat dosen, yaitu Dr. Sonjoruri Budiani Trisakti, Dr. Rizal Mustansyir, Dr. Misnal Munir, dan Rangga Kala Mahaswa, S.Fil., M.Phil.
Secara demografis, Singkawang dikenal sebagai kota yang kaya akan keberagaman suku, agama, ras, dan adat istiadat, serta memiliki berbagai potensi daerah yang bisa menjadi penggerak perekonomian warganya.
Meski demikian, kondisi ekonomi masyarakat di Kelurahan Nyarumkop masih tergolong rendah, seperti yang terindikasi dari data profil desa yang menyatakan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat di sana hanya sebesar Rp300.000. Hal ini menggambarkan kurangnya pemahaman dan kapasitas masyarakat dalam mengembangkan potensi wilayah tersebut.
Koperasi sebagai bagian integral dari tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan memiliki peran yang penting dalam memajukan ekonomi masyarakat, mengurangi kesenjangan sosial, serta meningkatkan partisipasi dan kontrol anggota terhadap usaha bersama. Melalui prinsip-prinsip demokratis dan partisipatif, koperasi diharapkan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam memperkuat keberlanjutan ekonomi dan sosial.
“Pemahaman masyarakat di Nyarumkop perlu ditingkatkan agar mereka dapat membangun usaha yang dapat menjadi sumber penghasilan tetap bagi mereka, salah satunya dimulai dengan pendirian dan pengembangan koperasi,” terang Sonjoruri selaku Ketua Tim Pengabdian.
Bersamaan dengan sosialisasi pembentukan koperasi, turut diselenggarakan pelatihan pemotongan hewan kurban, yang diawali dengan pemaparan materi modul oleh Gema Bestari, S.Pt., MM. dilanjutkan dengan praktik tata cara penyembelihan hewan Kurban secara baik dan benar. Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan pengetahuan serta pemahaman yang baik dan benar tentang menjaga kualitas daging kurban, sekaligus menerapkan kesejahteraan hewan agar daging kurban yang dihasilkan senantiasa halalan thoyyiban.
Masyarakat di sekitar masjid Al-Fattah menyambut baik program pengabdian ini, dengan harapan kelak program ini dapat berlanjut. Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan penyerahan cendera mata, modul pelatihan, perlengkapan alat ibadah, beserta dana hibah koperasi secara simbolis.