Sebanyak 144 mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 2022 menjalani pengalaman belajar yang berbeda dalam kegiatan kuliah lapangan di Bali pada tanggal 15-19 November lalu. Melalui program ini para mahasiswa diajak untuk menggali nilai-nilai filosofis yang hidup dalam masyarakat multikultural Bali, sekaligus memperkaya pemahaman mahasiswa tentang hubungan antara kearifan lokal dan harmoni sosial.
“Setiap tahun kami membawa mahasiswa satu angkatan untuk belajar di masyarakat, melihat kehidupan masyarakat dan bagaimana mereka berinteraksi,” tutur Dr. Sartini, salah satu dosen yang mendampingi para mahasiswa selama kegiatan kuliah lapangan.
Selama lima hari, mahasiswa mengunjungi berbagai lokasi yang merepresentasikan keunikan budaya dan spiritualitas Bali. Salah satu kunjungan yang menarik perhatian adalah di Kampung Muslim Loloan, di mana mahasiswa mempelajari dinamika kehidupan masyarakat Muslim yang hidup berdampingan dengan komunitas Hindu yang dominan. Dalam diskusi bersama tokoh setempat, mahasiswa mendalami bagaimana masyarakat Loloan menjaga identitas mereka tanpa kehilangan semangat persatuan dalam keberagaman.
Selain itu, mahasiswa juga berkunjung ke perkebunan cokelat yang dikelola oleh petani milenial. Di sini, mereka belajar tentang prinsip keberlanjutan, kebermanfaatan, dan inovasi yang menjadi landasan keberhasilan para petani dalam mengelola usaha berbasis kearifan lokal. Pengalaman ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam pembangunan ekonomi dengan tetap menghormati tradisi.
Sebagai bagian dari agenda akademik, mahasiswa juga mengunjungi Universitas Hindu Indonesia (UNHI) di Denpasar. Dalam kunjungan ini, mereka berdialog dengan dosen dan mahasiswa setempat mengenai filosofi Hindu, pendidikan agama, dan praktik spiritual masyarakat Bali. “Masyarakat Indonesia memiliki warna dan pandangan yang berbeda-beda. Harapannya mahasiswa pulang dengan membawa banyak ilmu,” ujar Sartini.
Tempat lain yang dikunjungi oleh para mahasiswa adalah Puja Mandala, kompleks tempat ibadah lima agama, di mana mahasiswa bisa menyaksikan langsung harmoni antaragama yang menjadi ciri khas masyarakat Bali. Mahasiswa juga berkesempatan untuk menyaksikan pertunjukan tari Kecak di area Garuda Wisnu Kencana (GWK) dengan kisah epik yang sarat dengan nilai-nilai moral dan etika
Sebagai bagian dari penugasan, mahasiswa diminta untuk melakukan observasi, wawancara, dan diskusi dengan berbagai tokoh masyarakat di lokasi yang dikunjungi. Hasil dari pembelajaran tersebut akan dituangkan dalam bentuk konten audio-visual, yang tidak hanya mencatat pengalaman mereka tetapi juga menyampaikan refleksi filosofis atas temuan selama perjalanan.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Filsafat UGM berupaya memberikan pengalaman belajar yang tidak hanya berbasis teori tetapi juga praktik langsung di lapangan. Mahasiswa diharapkan mampu memahami dan menghargai keberagaman budaya, serta mengaplikasikan nilai-nilai filosofis dalam kehidupan nyata.