
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama UGM Press menerbitkan buku berjudul “Filsafat Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Kemanusiaan”. Buku ini merupakan hasil kolaborasi multidisipliner yang melibatkan 20 penulis dari berbagai bidang ilmu, baik dari rumpun sosial humaniora maupun sains dan teknologi, termasuk filsafat, kedokteran, serta berbagai disiplin lainnya. Penyusunan buku ini dieditori oleh Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., dan Rangga Kala Mahaswa, S.Fil., M.Phil.
Buku ini mengkaji hubungan antara filsafat dan kecerdasan buatan (AI) dari berbagai perspektif filosofis, etis, dan kebijakan publik. Secara garis besar, buku ini terbagi menjadi tiga bagian utama yang masing-masing menyoroti aspek yang berbeda dalam kajian AI.
Pada bagian pertama, buku ini mengeksplorasi isu-isu ontologis dan epistemologis terkait dengan kecerdasan buatan. Salah satu pertanyaan mendasar yang dibahas adalah apakah AI dapat memiliki kognisi paramanusia atau kecerdasan yang setara dengan manusia. Selain itu, buku ini juga membahas tantangan filosofis terhadap konsep qualia, kesadaran, dan interpretasi dalam konteks filsafat akal budi serta meta-etika. Tidak hanya itu, dalam perspektif hermeneutika teologis, buku ini mengangkat pertanyaan mengenai kemungkinan AI memahami dan menafsirkan makna secara mendalam seperti manusia.
Bagian kedua buku ini berfokus pada etika kecerdasan buatan, dengan menyoroti permasalahan moralitas dalam penerapan AI di berbagai sektor. Isu-isu yang dibahas meliputi dampak AI terhadap dunia kerja, hak cipta, keamanan data, serta keberlangsungan hidup manusia di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Salah satu topik menarik yang diangkat adalah penerapan AI dalam pelayanan kesehatan, termasuk aspek moralitas dalam pengambilan keputusan berbasis AI serta tanggung jawab etis terhadap dampak teknologi AI pada kesejahteraan hewan.
Sementara itu, bagian ketiga membahas tantangan kebijakan dan tata kelola AI dalam konteks Indonesia. Bab-bab dalam bagian ini menyoroti bagaimana teknologi AI berperan dalam ketahanan nasional, pengelolaan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan, serta kebijakan adaptif dalam menghadapi perkembangan AI. Buku ini juga mengkaji dampak AI terhadap produksi pengetahuan ilmiah di Indonesia, termasuk perdebatan tentang penggunaan teknologi seperti ChatGPT dalam dunia akademik dan penelitian. Isu fundamental mengenai apakah AI dapat dianggap sebagai penulis atau referensi dalam karya ilmiah turut menjadi perhatian dalam bagian ini.
Secara keseluruhan, Filsafat Kecerdasan Buatan dan Masa Depan Kemanusiaan mengangkat pertanyaan-pertanyaan kritis dan reflektif mengenai bagaimana kecerdasan buatan memengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dari metafisika hingga epistemologi, dari etika hingga kebijakan publik, buku ini menawarkan wawasan yang komprehensif tentang tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh AI bagi masa depan umat manusia.
Dengan hadirnya buku ini, Fakultas Filsafat UGM berharap dapat berkontribusi dalam diskusi intelektual yang lebih luas mengenai perkembangan AI dan dampaknya terhadap kehidupan sosial, budaya, dan moralitas manusia. Buku ini diharapkan dapat menjadi bacaan penting bagi akademisi, peneliti, mahasiswa, serta para pembuat kebijakan yang tertarik dengan kajian filsafat kecerdasan buatan.