
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada kembali menjadi tuan rumah program School for International Training (SIT) Study Abroad Indonesia, yang diselenggarakan pada tanggal 16-26 September 2025 dan diikuti 13 mahasiswa asal Amerika Serikat dari berbagai universitas ternama seperti Brown University, Colorado College, dan Seattle University. Peserta berasal dari latar belakang keilmuan yang beragam, mulai dari matematika, neuroscience, geografi, seni, hingga ekonomi, menjadikan program ini kaya akan perspektif lintas disiplin.
Dalam sambutannya, Yudhistira Kazuhiro Budiono, Center Director SIT, menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah terjalin lama dengan UGM. “Kolaborasi kami dengan UGM sudah berjalan selama lebih dari satu dekade. Terima kasih telah menerima kami di tempat ini,” ungkapnya.
Di tengah ketidakpastian politik dunia, program seperti ini menurutnya sangat penting untuk menghubungkan mahasiswa lintas negara, membangun jembatan budaya, dan membuat kita belajar melihat dunia dari perspektif satu sama lain. Atas nama SIT ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh sivitas UGM yang membuka pintu dan menyambut para peserta dengan kehangatan.
Sementara itu, Dr. Iva Ariani, S.S., M.Hum., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama, dan Alumni Fakultas Filsafat UGM, menegaskan kebanggaan UGM dapat terus menjadi mitra SIT. “Kami sangat senang SIT terus memilih Fakultas Filsafat sebagai mitra dalam pelaksanaan program study abroad. Semoga teman-teman bisa menikmati waktu di sini,” ujarnya.
Selama sepuluh hari, mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan akademik dan kebudayaan yang dirancang untuk memperluas wawasan tentang Indonesia. Di Fakultas Filsafat, mereka mendapatkan kesempatan berlatih gamelan serta mengikuti kuliah tentang sejarah dan peran Pancasila sebagai ideologi bangsa serta keragaman agama-agama di Indonesia. Di luar kampus, peserta diajak berdiskusi di pesantren, berkunjung ke museum dan situs wisata budaya, serta berlatih tari tradisional.
Program SIT Study Abroad Indonesia tidak hanya memperkenalkan peserta pada warisan budaya Nusantara, tetapi juga menumbuhkan pemahaman lintas budaya dan nilai-nilai kemanusiaan universal. Kehadiran mahasiswa internasional ini diharapkan memperkuat jejaring akademik global sekaligus meneguhkan peran Fakultas Filsafat UGM sebagai ruang dialog dan persahabatan antarbangsa.