Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi membuka rangkaian kegiatan peringatan World Philosophy Day (WPD) 2024, Minggu (24/11) lalu. Mengangkat tema global “Why Philosophy Matters?”, acara ini menjadi ajang refleksi penting tentang peran filsafat dalam memahami dan merespons tantangan dunia kontemporer. Rangkaian peringatan berlangsung selama enam hari, dari 21 hingga 26 November, dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk merangkul audiens dari berbagai latar belakang.
Peringatan WPD tahun ini diawali dengan Philo Run, sebuah fun run yang bertujuan menghubungkan semangat berpikir kritis dan reflektif dengan kesehatan tubuh. Ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi, hingga masyarakat umum mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Philo Run menjadi simbol bahwa filsafat, sebagai jalan hidup, tidak hanya berkutat pada aspek intelektual tetapi juga mencakup upaya menciptakan keseimbangan antara pikiran dan tubuh.
“Kegiatan seperti ini sangat penting karena tidak hanya mengangkat nilai-nilai filsafat tetapi juga menyoroti hubungan erat antara kesehatan tubuh dan kesejahteraan hidup. Saya melihat antusiasme luar biasa dari peserta,” tutur Undral Ganbaatar, perwakilan Kantor UNESCO Jakarta.
Acara pembukaan diselenggarakan di selasar Fakultas Filsafat UGM usai kegiatan Philo Run. Penampilan seni mahasiswa Fakultas Filsafat menjadi daya tarik tersendiri, mulai dari penampilan dari kelompok karawitan Philoswara, pertunjukan gitar klasik, hingga pertunjukan teatrikal yang sarat dengan pesan yang mendalam.
Berbicara tentang tema besar yang diusung, Dekan Fakultas Filsafat UGM menekankan relevansi filsafat dalam menjembatani budaya lokal dan wacana global. “Filsafat harus bisa melampaui batasan geografis dan budaya. Di Indonesia, kita memiliki kekayaan kearifan lokal yang dapat memperkaya percakapan global tentang kehidupan yang lebih sejahtera,” ujarnya.
Dukungan senada disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., yang menekankan bahwa filsafat memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang kritis dan toleran. “Di Indonesia filsafat sebagai ilmu pokok harus banyak berperan. UGM menyambut baik kegiatan seperti ini,” ucapnya.
Rangkaian kegiatan World Philosophy Day 2024 meliputi beragam aktivitas yang bertujuan menghidupkan filsafat dalam ruang publik. Selain Philo Run, terdapat pameran seni, kompetisi debat mahasiswa, kuliah umum, pemutaran film dan diskusi, serta podcast. Seluruh kegiatan dirancang untuk menekankan pentingnya filsafat sebagai alat berpikir kritis, media dialog antarbudaya, dan cara untuk merespons tantangan global secara bijaksana.