• Tentang UGM
  • Simaster
  • IT Center
  • Webmail
  • KPI Filsafat
  • Informasi Publik
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Filsafat
Universitas Gadjah Mada
  • Profil
    • Selayang Pandang
    • Sambutan Dekan
    • Sejarah
    • Visi dan Misi
    • Manajemen
    • Tenaga Pendidik
    • Tenaga Kependidikan
    • Identitas Visual
  • Akademik
    • Program Studi
      • Sarjana Filsafat
      • Magister Filsafat
      • Doktor Filsafat
    • Info Penerimaan
      • Sarjana Filsafat
      • Magister Filsafat
      • Dokter Filsafat
    • Info Akademik
      • Informasi Akademik
      • Akreditasi
      • Panduan Penulisan Tugas Akhir
      • Prosedur Pengajuan Tugas Akhir
      • Fast Track Sarjana-Magister
      • Buku Saku Mahasiswa
      • Herregistrasi
      • Kalender Akademik
      • Jadwal Kuliah
      • Keringanan Pembayaran UKT
      • PPSMB DIALEKTIKA 2023
    • Panduan Akademik
      • Program Sarjana
      • Program Magister
      • Program Doktor
    • Dokumen Mahasiswa
  • Riset/Publikasi
    • Jurnal
    • Kanal Pengetahuan (KPI)
    • Lafinus
    • Pusat Kajian Filsafat Wayang
    • Buku Karya Dosen
  • Fasilitas
    • CDC
    • Dokumen Dosen/Tendik
    • House of Philosophy
    • Konsultasi Psikolog Fakultas Filsafat
  • Zona Integritas
    • Maklumat Pelayanan Publik
    • Survei Kepuasan Masyarakat
    • Isi Survey Kepuasan
  • Beranda
  • news
  • Kuliah Umum Prof. Brian D. Earp: Mengupas Etika Perpanjangan Usia di Era Teknologi

Kuliah Umum Prof. Brian D. Earp: Mengupas Etika Perpanjangan Usia di Era Teknologi

  • news, news
  • 30 November 2024, 01.24
  • Oleh: gloriabarus
  • 0

Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kuliah umum sebagai bagian dari peringatan World Philosophy Day, Senin (25/11). Bertempat di Auditorium Gedung Fakultas Filsafat, kuliah ini mengusung tema besar “Why Philosophy Matters” dengan narasumber Prof. Brian D. Earp dari National University of Singapore. Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga masyarakat umum, yang dengan antusias mengikuti paparan tentang etika perpanjangan usia (life extension).

Dalam kuliah umumnya, Prof. Brian membahas perkembangan teknologi medis dan ilmiah yang bertujuan memperpanjang usia manusia melampaui batas alami. Ia menjelaskan bahwa meskipun ada pendekatan yang lebih sederhana untuk meningkatkan rata-rata usia hidup di berbagai negara, muncul pertanyaan mendalam tentang dampak moral dan sosial dari upaya perpanjangan usia ini. Salah satu isu utama yang diangkat adalah apakah investasi besar dalam teknologi ini dapat dibenarkan dibandingkan dengan prioritas lain, seperti memperbaiki kualitas hidup generasi saat ini.

“Pertanyaan filosofis yang mendasar adalah mengenai trade-off dan alternatif. Berapa banyak sumber daya yang sebaiknya kita alokasikan untuk memperbaiki kehidupan generasi saat ini dibandingkan dengan menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang yang belum eksis? Apakah mereka yang sudah ada harus mendapatkan perhatian moral lebih besar dibandingkan dengan mereka yang hanya mungkin ada di masa depan?,” jelas Brian.

Ia juga menyoroti peran filsafat dalam memahami motivasi di balik keinginan manusia untuk hidup lebih lama. Ada tiga alasan utama yang diidentifikasi: hubungan emosional dengan keluarga, keinginan untuk meninggalkan warisan, dan keberlanjutan kesadaran diri. “Banyak pemerintah mulai berinvestasi besar-besaran dalam penelitian ini tanpa benar-benar merenungkan secara mendalam mengapa hal itu menjadi sesuatu yang baik atau buruk,” tambahnya.

Selain itu, Brian menghubungkan diskusi ini dengan kemajuan kecerdasan buatan (artificial intelligence), termasuk potensi untuk menciptakan replika digital (digital twin) dari individu. Teknologi ini menimbulkan pertanyaan etis baru tentang identitas, keberlanjutan kesadaran, dan implikasi terhadap interaksi sosial.

Kuliah umum ini memberikan wawasan segar tentang bagaimana filsafat membantu mengurai pertanyaan-pertanyaan kompleks yang melibatkan teknologi modern, moralitas, dan kebijakan publik. Acara ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran filsafat dalam era kemajuan teknologi yang pesat, sekaligus menegaskan relevansinya dalam menjawab tantangan global.  “Ketika kita mengambil pendekatan filosofis, kita tidak hanya menilai apa yang mungkin dilakukan, tetapi juga mengapa itu perlu dilakukan,” tutup Prof. Brian.

Tags: SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera SDG 4: Pendidikan Berkualitas SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur SDGs Sustainable Development Goals Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Berita Terakhir

  • Fakultas Filsafat UGM dan Universitas Samudra Jalin Kerja Sama Tri Dharma Perguruan Tinggi
  • Pendaftaran Program Fast Track Sarjana-Magister Filsafat Telah Dibuka
  • Fakultas Filsafat UGM Sosialisasikan Program Fast Track dan Pemanfaatan LinkedIn bagi Mahasiswa
  • Syawalan Keluarga Besar Fakultas Filsafat UGM: Kembali ke Fitrah, Tingkatkan Etos Kerja
  • Panduan Program Fast Track Sarjana-Magister Fakultas Filsafat UGM

Kategori

  • agenda (26)
  • akademik (48)
  • dies (6)
  • dies55 (12)
  • dies56 (6)
  • dies57 (4)
  • informasi (62)
  • informasi (32)
  • jadwal (21)
  • kalender (3)
  • lowker (1)
  • news (188)
  • news (112)
  • panduan (1)
  • pengumuman (23)
  • Uncategorized (3)
Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada

Fakultas Filsafat

Jl. Olahraga , Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telepon: (0274)550068, 6491197, (MKWK/MPK) 557917, Fax. (0274)515368

Email: filsafat@ugm.ac.id

Tentang Kami

  • Sejarah
  • Struktur Organisasi
  • Visi dan Misi
  • Tenaga Pendidik

Informasi Publik

  • Daftar Informasi Publik
  • Alur dan Prosedur Permohonan Informasi
  • Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala
  • Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

© 2023 Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY