Dalam rangka memperingati World Philosophy Day 2024, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kompetisi debat yang bertajuk Philoday Debate 2024. Kompetisi ini mengusung tema besar “Why Philosophy Matter?” dengan subtema “The Matters of Philosophical Issue in Science and Humanities Studies”, yang mengajak para peserta untuk merenungkan peran penting filsafat dalam kehidupan ilmiah dan studi humaniora.
Kegiatan ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang bersaing dalam kompetisi debat yang menguji kedalaman pemahaman, kemampuan berargumen, dan ketangkasan berpikir kritis mereka. Dalam ajang ini, dua tim saling beradu argumen berdasarkan mosi yang telah ditentukan sebelumnya oleh penyelenggara. Masing-masing tim dibagi menjadi dua peran: tim pendukung (pro) yang menyampaikan argumentasi mendukung mosi, dan tim penolak (kontra) yang menantang pandangan tersebut.
Philoday Debate 2024 dimulai dengan babak penyisihan yang berlangsung daring pada 11-14 November 2024 melalui kanal Zoom. Meskipun berlangsung secara daring, atmosfer kompetitif tetap terasa kental. Setiap tim diberi kesempatan 15 menit untuk mempersiapkan argumen mereka sebelum bertanding, yang kemudian disampaikan dalam tiga sesi utama: Opening Statement, Rebuttal, dan Closing Statement. Beberapa mosi yang dibahas antara lain tentang inklusivitas rekrutmen perusahaan untuk kaum difabel, penggunaan robot di pabrik, serta isu-isu politik dan lingkungan yang sangat relevan dengan tantangan zaman. Pada babak final yang digelar pada 26 November 2024 di Ruang Rapat Persatuan Fakultas Filsafat UGM, para finalis kembali unjuk kemampuan. Di sinilah perdebatan mencapai puncaknya, dengan sejumlah mosi yang menjadi perdebatan hangat.
Tim dari Fakultas ISIPOL UGM, yang terdiri dari Ana Kaporina Saharani Andeska, Razif Raihan Rasyid, dan Safiera Anindya Syaafiyana, berhasil meraih juara pertama setelah melalui perdebatan yang menegangkan. Di posisi kedua, tim dari Fakultas Filsafat UGM, yang diwakili oleh Medaneo Wahyu Putra Wibowo, Muhammad Oriza Antasena, dan Muhammad Zaidan Zifana, berhasil menunjukkan keterampilan debat mereka, meski akhirnya harus mengakui keunggulan tim juara pertama. Sementara itu, ITB dengan tim yang terdiri dari Nurlisa Putri Azizah, Muhammad Rafi Zidan Permana, dan Muhammad Fakhriza Syailendra, meraih juara ketiga.
Penghargaan Best Speaker diberikan kepada Medaneo Wahyu Putra Wibowo dari UGM Fakultas Filsafat, yang dinilai memiliki kemampuan berbicara dan membangun argumen yang luar biasa, sehingga mampu meyakinkan dewan juri dan audiens dengan pemikirannya yang tajam dan argumentasi yang terstruktur dengan baik.
Philoday Debate 2024 bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebuah platform untuk mengasah kemampuan berpikir kritis mahasiswa, serta memperdalam pemahaman mereka tentang filsafat dan aplikasinya dalam kehidupan nyata. Para peserta dibekali dengan kemampuan untuk berpikir logis dan objektif, serta menyampaikan argumen dengan bahasa yang efektif dan persuasif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan filsafat sebagai ilmu yang relevan dan penting dalam memahami berbagai persoalan dunia, baik dalam bidang sains, teknologi, politik, maupun etika.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Philoday Debate 2024, Fakultas Filsafat UGM menunjukkan komitmennya untuk terus menjadi pusat pengembangan ilmu filsafat di Indonesia. Harapannya, kegiatan ini akan terus berkembang dan menjadi platform yang mendukung pembentukan pemikiran kritis di kalangan mahasiswa Indonesia, sekaligus memperingati hari filsafat dunia dengan cara yang penuh makna dan berkontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.