Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali merayakan World Philosophy Day dengan cara yang unik dan estetis. Sebuah pameran seni bertajuk “Filsafat (Coba Lagi) Membuat Roti: Kenapa Filsafat?” digelar di Fakultas Filsafat UGM pada 21–26 November 2024. Acara ini mengajak para seniman dan penikmat seni untuk merenungkan pentingnya filsafat sebagai pengetahuan yang tidak hanya teoritis, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengambil inspirasi dari kritik Louis Katsoff tentang filsafat yang “tidak membuat roti,” pameran ini mencoba menjawab dengan pertanyaan mendasar: kenapa filsafat? Sebuah pertanyaan reflektif yang, menurut penyelenggara, ditujukan untuk mengevaluasi kembali peran filsafat dalam membangun kebijaksanaan dan makna hidup manusia.
Pameran ini menampilkan berbagai jenis karya seni, mulai dari lukisan, instalasi, dan media interaktif hingga karya sastra seperti puisi dan cerita pendek, serta media rekam seperti video dan fotografi. Semua karya kuratorial dipilih berdasarkan kesesuaiannya dengan tema besar pameran dan nilai filosofis yang diusung.
“Filsafat, dalam berbagai bentuknya, adalah seni refleksi. Melalui karya seni ini, kami ingin menunjukkan bahwa filsafat juga bisa menjadi refleksi estetik yang menyentuh kehidupan sehari-hari,” ungkap Huda selaku ketua panitia pameran.
Karya seni yang ditampilkan merupakan karya dari pasa sivitas akademika UGM yang dikumpulkan melalui proses seleksi terbuka. Proses seleksi karya melibatkan sejumlah tahapan, termasuk kurasi mendalam yang memastikan bahwa karya-karya yang terpilih tidak hanya mematuhi ketentuan teknis tetapi juga mampu menyampaikan pesan filosofis yang mendalam.
Pameran ini bukan hanya sebuah ajang seni, tetapi juga ruang refleksi kolektif bagi masyarakat akademik dan publik luas. Melalui tema “Kenapa Filsafat?”, acara ini mengundang audiens untuk memikirkan kembali peran filsafat di tengah kompleksitas dunia modern.
“Filsafat harus menjadi jawaban atas keyakinan buta. Seperti seni, ia harus memberikan pijakan untuk bertanya, merefleksikan, dan mencipta makna dalam hidup manusia,” pungkas salah satu panitia pameran.
Dengan menyatukan seni dan filsafat dalam satu ruang, Fakultas Filsafat UGM berharap pameran ini dapat menjadi medium yang mempertegas relevansi filsafat dalam menjawab pertanyaan besar kehidupan.