
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada menjalin kerja sama strategis dengan Universitas Samudra (Unsam) dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kesepakatan ini dituangkan dalam Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani Dekan Fakultas Filsafat dan Rektor Unsam Selasa (6/5) lalu di Fakultas Filsafat.
Perjanjian kerja sama ini mencakup tiga ruang lingkup utama, yaitu bidang akademik, penelitian dan publikasi karya ilmiah, serta pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama ini bertujuan mempererat sinergi antar perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan, peningkatan kualitas pendidikan, serta perluasan dampak sosial akademik di tengah masyarakat.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Filsafat UGM, Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., menyampaikan harapannya agar kerja sama ini segera diwujudkan dalam bentuk kegiatan nyata yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat akademik maupun masyarakat luas.
“Kita akan melakukan banyak hal ke depan. Harapannya tidak menunggu waktu lama, segera ada aksi. Ini hal yang ditunggu oleh masyarakat akademik dan juga masyarakat pada umumnya. Terima kasih atas kerja sama ini, mudah-mudahan memberikan keberkahan bagi kedua belah pihak. Kita bisa bertukar pikiran dan karya yang kita yakini bersama sebagai langkah awal yang memberi keberkahan untuk sesama. Sukses untuk semuanya dan mari kita syukuri ini,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Samudra, Prof. Dr. Ir. Hamdani, M.T., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Fakultas Filsafat UGM. Ia menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai peluang untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi, khususnya di wilayah timur Indonesia.
“Terima kasih Bu Dekan telah menerima kami. Kami tentu juga sangat merasa senang masih diberi kesempatan. Unsam baru 12 tahun, banyak sekali yang perlu dibina. Kami perlu tambahan pengetahuan tentang bagaimana mengelola MKWK juga mata kuliah etika. Kami perlu diberi masukan sehingga pendidikan tinggi di daerah sana hampir sama dengan yang ada di sini. Harapannya kerja sama ini berjalan selamanya meskipun kami sudah tidak lagi menjadi pimpinan,” tutur Prof. Hamdani.
Penandatanganan perjanjian ini diharapkan menjadi titik awal dari berbagai kolaborasi berkelanjutan antara kedua institusi, baik dalam bentuk pertukaran dosen dan mahasiswa, pelatihan dan lokakarya bersama, riset kolaboratif, hingga kegiatan pengabdian masyarakat lintas wilayah.
Kerja sama ini juga menegaskan komitmen kedua institusi dalam memajukan pendidikan tinggi Indonesia secara merata dan inklusif, sejalan dengan semangat keterbukaan dan kolaborasi yang menjadi landasan utama dalam dunia akademik masa kini.