
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada kembali menggelar Philosophy Essay Competition (PEC), sebuah kompetisi esai tahunan yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-14. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, PEC 2025 hadir dengan cakupan yang lebih luas. Selain terbuka untuk siswa SMA/sederajat kelas 10 dan 11, kompetisi tahun ini juga menyambut partisipasi dari mahasiswa aktif program Diploma dan Sarjana seluruh Indonesia.
PEC 2025 menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-58 Fakultas Filsafat UGM, yang mengusung tema besar “Open Science: Democratizing Knowledge, Empowering the Marginalized.” Tema ini menjadi dasar pemilihan tajuk utama PEC 2025: “Sains Terbuka, Untuk Siapa?” Dalam konteks ini, Fakultas Filsafat mengajak generasi muda untuk merenungkan bagaimana pendidikan seharusnya menjadi alat bagi masyarakat marginal untuk membebaskan diri dari ketidakadilan.
“Saat ini kita telah memasuki suatu era keterbukaan informasi, ilmu pengetahuan sudah sewajarnya menjadi pondasi dari kemajuan suatu bangsa, yang lebih inklusif dan merata. Namun, kenyataannya, akses terhadap sains masih terjebak oleh adanya sekat-sekat pengetahuan yang dibenturkan oleh kapitalisasi pendidikan, mahalnya akses pendidikan, serta kesenjangan infrastruktur pendidikan yang ada,” tutur Ketua Panitia PEC, Rangga Kala Mahaswa, S.Fil., M.Phil.
Ia melanjutkan, saat ini langkah Indonesia menuju ilmu pengetahuan yang lebih terbuka—melalui kebijakan seperti open access jurnal penelitian, repositori nasional, dan kolaborasi riset lintas institusi—telah menunjukkan komitmen untuk transparansi, inklusivitas, dan inovasi. Namun sayangnya, upaya ini masih perlu terus untuk didorong dalam hal dukungan kebijakan infrastruktur digital, pemangku kepentingan, dan bahkan kesadaran kolektif yang lebih luas.
“Dengan demikian, melalui PEC 2025, kami berharap bahwa para penulis tidak hanya mendeskripsikan gagasannya tentang Sains Terbuka tetapi juga mampu membawa pandangan yang lebih kritis dalam melihat masalah kemajuan sains di Indonesia,” jelasnya.
Dengan format esai yang reflektif dan argumentatif, para peserta diharapkan dapat mengeksplorasi pertanyaan seperti bagaimana sains terbuka dapat mengurangi kesenjangan pengetahuan antara peneliti dan masyarakat tanpa harus mengorbankan kualitas penelitian, atau siapakah yang sebenarnya diuntungkan atau dirugikan oleh sistem pengetahuan yang tertutup.
Pengumpulan naskah dibuka hingga tanggal 17 Juni mendatang, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2025. Pengumpulan karya dilakukan secara daring melalui tautan ugm.id/DaftarPEC2025. Buku panduan lomba dapat diakses melalui tautan ugm.id/PanduanPEC2025.