Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil menorehkan sejumlah capaian penting dalam rapor Target Capaian Kinerja (TCK) tahun 2024, sebagaimana disampaikan dalam Rapat Kerja Fakultas (RKF) yang diselenggarakan pada 17-19 Januari 2025 di Hotel Novotel Solo. Dari 35 indikator yang ditetapkan, beberapa indikator menunjukkan pencapaian yang jauh melampaui target. “Banyak hal sudah berhasil kita capai, tetapi ada hal-hal yang perlu ditingkatkan,” tutur Dekan Fakultas Filsafat, Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum.
SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Rapat Kerja Fakultas (RKF) di Hotel Novotel Solo pada 17-19 Januari 2025. Kegiatan ini diikuti oleh para dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Filsafat, dengan agenda utama meliputi Inventarisasi Program dan Kegiatan 2025, sosialisasi dan pembahasan Target Capaian Kinerja (TCK), serta persiapan perkuliahan semester genap.
Selain itu, dalam rapat ini juga dibahas penyusunan buku panduan skripsi, tesis, dan disertasi, serta pengisian Sistem Informasi Outcome-Based Assessment (SIOBA) dan Sistem Informasi dan Evaluasi (SIMONI). Pembahasan ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi administrasi akademik dan mendukung pencapaian akreditasi fakultas.
Pada tanggal 14 Januari 2025, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar rapat kerja tenaga kependidikan (tendik) di Ruang Persatuan, Lantai 3. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 30 tenaga kependidikan dari berbagai bidang, untuk bersama-sama mengevaluasi pencapaian tahun 2024 sekaligus menyusun rencana kerja untuk tahun 2025.
Rapat dipimpin oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia (SDM), Dr. Hastanti Widy Nugroho, S.S., M.Hum. Dalam paparannya, ia menyampaikan beberapa poin penting terkait kebijakan universitas yang menjadi panduan fakultas ke depan. Hal ini salah satunya mencakup rencana perubahan skema penilaian insentif berbasis kinerja (IBK) bagi tenaga kependidikan. Beliau juga mengulas pencapaian target kinerja Fakultas Filsafat pada tahun 2024, memberikan arahan, serta memaparkan program-program yang akan menjadi fokus fakultas pada tahun 2025.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada turut ambil bagian dalam Pameran Pengabdian Masyarakat yang berlangsung pada 10-12 Desember 2024 di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas UGM. Acara ini diselenggarakan oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM dan diisi dengan berbagai stan dari fakultas dan unit kerja di lingkungan UGM yang menampilkan berbagai hasil pengabdian masyarakat serta UMKM dari berbagai daerah di Indonesia yang turut memasarkan produk mereka.
Pada booth Fakultas Filsafat, pengunjung disuguhi koleksi unik dari Laboratorium Filsafat Nusantara, video edukasi tentang filsafat, serta poster dan booklet yang memuat dokumentasi kegiatan pengabdian dosen di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, karya-karya pengabdian mahasiswa, khususnya melalui Biro Kegiatan Mahasiswa “Sapiens,” juga mendapat sorotan.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada meraih berbagai prestasi membanggakan dalam rangkaian kompetisi olahraga Lustrum UGM ke-15. Tim voli putra, yang beranggotakan tenaga kependidikan dan tenaga alih daya, berhasil meraih juara ketiga setelah kalah di babak semifinal melawan tim tangguh dari Fakultas Teknik pada pertandingan yang berlangsung 5 Desember lalu. Tim yang dipimpin oleh Suhirmawan sebagai kapten ini meraih gelar juara ketiga bersama tim Kantor Keamanan, Keselamatan Kerja, Kedaruratan, dan Lingkungan (K5L) UGM.
Sapiens, biro kegiatan mahasiswa Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada, sukses menggelar acara bertajuk Ode untuk Karsa di IFI-LIP Yogyakarta beberapa waktu lalu. Acara ini menghadirkan ruang kreatif yang menggabungkan seni, budaya, dan inklusivitas, dengan melibatkan mahasiswa, Teman Tuli, dan masyarakat umum. Ode untuk Karsa dirancang untuk menjadi perayaan kebersamaan melalui tiga program utama: Lukis Layang-Layang, Workshop Bahasa Isyarat, dan pertunjukan teater kolaboratif berjudul Sukmaku Rawagede.
Dalam rangka memperingati World Philosophy Day 2024, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan kompetisi debat yang bertajuk Philoday Debate 2024. Kompetisi ini mengusung tema besar “Why Philosophy Matter?” dengan subtema “The Matters of Philosophical Issue in Science and Humanities Studies”, yang mengajak para peserta untuk merenungkan peran penting filsafat dalam kehidupan ilmiah dan studi humaniora.
Kegiatan ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, yang bersaing dalam kompetisi debat yang menguji kedalaman pemahaman, kemampuan berargumen, dan ketangkasan berpikir kritis mereka. Dalam ajang ini, dua tim saling beradu argumen berdasarkan mosi yang telah ditentukan sebelumnya oleh penyelenggara. Masing-masing tim dibagi menjadi dua peran: tim pendukung (pro) yang menyampaikan argumentasi mendukung mosi, dan tim penolak (kontra) yang menantang pandangan tersebut.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan Konferensi Internasional Filsafat Nusantara (ICNP) ke-12 pada tanggal 25-26 November 2024. Konferensi tahun ini diselenggarakan secara daring dengan tema “Philosophy of Well-Being: Revisiting the Idea of Sustainable Living and Development”.
Acara ini diikuti oleh para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang untuk mendiskusikan dan mencari kerangka pemahaman mengenai dasar filsafat terkait pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu poin penting dalam konferensi ini adalah bagaimana melibatkan perspektif adat dalam diskursus pembangunan, serta mengkritisi pandangan yang sering kali mengecualikan suara-suara adat dalam pembentukan kebijakan publik dan konstruksi pengetahuan.
Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali merayakan World Philosophy Day dengan cara yang unik dan estetis. Sebuah pameran seni bertajuk “Filsafat (Coba Lagi) Membuat Roti: Kenapa Filsafat?” digelar di Fakultas Filsafat UGM pada 21–26 November 2024. Acara ini mengajak para seniman dan penikmat seni untuk merenungkan pentingnya filsafat sebagai pengetahuan yang tidak hanya teoritis, tetapi juga relevan dalam kehidupan sehari-hari.
Mengambil inspirasi dari kritik Louis Katsoff tentang filsafat yang “tidak membuat roti,” pameran ini mencoba menjawab dengan pertanyaan mendasar: kenapa filsafat? Sebuah pertanyaan reflektif yang, menurut penyelenggara, ditujukan untuk mengevaluasi kembali peran filsafat dalam membangun kebijaksanaan dan makna hidup manusia.
Dalam rangka memperingati World Philosophy Day, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan dua acara pemutaran dan diskusi film, yaitu Setan Jawa karya Garin Nugroho pada Senin (25/11) dan Sejarah Kisah-Kisah yang Musnah karya B.W. Purbanegara pada Selasa (26/11) lalu. Keduanya berlangsung di Fakultas Filsafat UGM, dan diikuti peserta baik dari kalangan mahasiswa UGM maupun masyarakat umum.
Setan Jawa, sebuah film bisu berlatar Jawa kolonial, menyajikan kisah cinta, amarah, dan pengkhianatan yang penuh dengan simbolisme dan daya tarik visual. Pemutaran film ini dihadiri oleh Garin Nugroho, sang sutradara, dan Herlambang Yudho, alumni Fakultas Filsafat UGM, yang menjadi narasumber dalam diskusi. Diskusi dipandu oleh Christopher Andrew Haryadi, mahasiswa Fakultas Filsafat UGM, yang memfokuskan pembahasan pada dimensi filosofis dan seni dalam karya tersebut.