Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Universitas Brawijaya (UB) tentang Penguatan Tugas Lembaga pada Aspek Pembelajaran, Pendidikan, dan Pelatihan Profesi Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, serta Pengelolaan Sistem Pembelajaran pada Jumat (10/10) lalu.
Penandatanganan berlangsung di Ruang Rapat Ketuhanan Fakultas Filsafat UGM dan dilakukan oleh Dekan Fakultas Filsafat, Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., bersama Ketua UPT Pembinaan Keagamaan dan Pengembangan Kepribadian Universitas Brawijaya, Muh. Anas, disaksikan oleh jajaran pimpinan fakultas serta perwakilan dari kedua institusi.
Kerja sama ini mencakup berbagai bidang strategis, antara lain peningkatan kompetensi dosen melalui program pendidikan dan pelatihan profesi, penguatan pengelolaan pembelajaran Mata Kuliah Wajib Kurikulum (MKWK) di perguruan tinggi, serta pengembangan publikasi ilmiah dan peningkatan mutu kelembagaan. Melalui kolaborasi ini, kedua institusi berkomitmen memperkuat implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan membangun sistem pembelajaran yang adaptif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Filsafat UGM, Prof. Dr. Rr. Siti Murtiningsih, S.S., M.Hum., menyoroti pentingnya pengelolaan mata kuliah dasar universitas sebagai bagian dari pembentukan karakter dan nilai kemanusiaan mahasiswa, dan menjadi tempat bagi pengembangan inklusivitas.
“Sudah melekat dengan institusi untuk mengemban mata kuliah dasar. Hari ini kita menemui beberapa isu berkaitan dengan karakter. Jangan sampai mata kuliah ini hanya menjadi doktrin, sekadar hanya untuk memenuhi kewajiban kurikulum,” tuturnya.

Sementara itu, Muh. Anas menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat Fakultas Filsafat UGM dan menyebutkan banyak hal yang bisa dipelajari dari pengalaman UGM dalam pengelolaan MKWK. “Bersyukur bisa hadir di sini, kami mengharapkan banyak hal terkait kunjungan ke Filsafat. Karena Filsafat fakultas yang besar, pengelolaan MKWK juga sudah lebih mapan. Ada beberapa hal yang ingin kami peroleh, masih tentang pengelolaan barangkali ada perkembangan yang bisa kami pelajari,” ungkapnya.
Melalui kerja sama ini, Fakultas Filsafat UGM dan Universitas Brawijaya berharap dapat menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih dinamis dan berorientasi pada pengembangan nilai-nilai kebangsaan, integritas akademik, dan inklusivitas. Sinergi ini sekaligus menjadi wujud nyata komitmen kedua institusi dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi di Indonesia melalui kolaborasi lintas universitas.